Bupati Ubaid Yakub Sambut Kepala Kejari di Halmahera Timur, Harap Akan Jadi Mitra Strategis
Dibuat tanggal: 2025-11-04 19:41:51
Haltimkab.go.id- Bupati Ubaid Yakub menyambut kedatangan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) baru Firdaus Affandi.
Penyambutan tersebut, Ubaid menceritakan usia Kabupaten Halmahera Timur saat ini yang ke-22 tahun 2025.
Perihal tersebut disampaikan Bupati Ubaid melalui sambutannya di Aul kantor Kejari Halmahera Timur, Selasa (4/11/2025).
Orang nomor satu Pemkab Halmahera Timur mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur, menyampaikan selamat datang kepada bapak dan Ibu pejabat baru kepala Kejari Halmahera Timur.
Sebelumnya Kepala Kejari Halmahera Timur dipimpin oleh Satria Irawan, kemudian dimutasi jabatannya ke tempat tugas yang baru, dan digantikan dengan Kepala Kejari yang baru Firdaus Affandi.
"Kami yakin, dengan kehadiran bapak di daerah ini, akan memberikan energi baru dalam memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum dan pemerintah daerah,"kata Ubaid dalam sambutannya.
Ubaid mengatakan, dengan penuh sukacita menerima bapak Kejari dan Ibu sebagai bagian dari masyarakat Halmahera Timur, sekaligus sebagai mitra strategis pemerintah daerah
Bupati dua periode ini menuturkan, Halmahera Timur merupakan daerah pemekaran tahun 2003, dan hingga saat ini telah berusia 22 tahun.
"Dalam rentang waktu tersebut, tentu masih banyak tantangan pembangunan yang kita hadapi bersama, yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor,"ujranya.
Sementara potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Pemerintah Daerah Halmahera Timur saat ini masih terus dilakukan peningkatan.
"Karena itu, akselerasi pembangunan di Halmahera Timur belum terlalu pesat, dan membutuhkan dukungan serta kerja sama dari semua pihak, termasuk jajaran Kejaksaan Negeri dan aparat penegak hukum lainnya,"terangnya.
Kabupaten Halmahera Timur terdiri atas 10 kecamatan dan 102 desa dengan jumlah penduduk sekitar 101.395 jiwa, yang dihuni oleh beragam etnis dan suku bangsa.
" Suku terbesar adalah suku Maba dan Buli, disusul oleh suku Tobelo, Jawa, serta berbagai suku lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Halmahera Timur adalah miniatur Indonesia, dengan segala keberagaman yang menjadi kekuatan sosial dan budaya kita bersama,"bebernya.
"Kami sangat berharap adanya sinergi, kerja sama, dan kolaborasi dari seluruh komponen, baik dari jajaran Kejaksaan, Kepolisian, maupun unsur pemerintah dan masyarakat,"harapnya.
Ubaid bilang saat ini tantangan bukan terletak pada kondisi wilayah, namun bagaimana kita bersama-sama mengeksekusi program dan pembangunan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Halmahera Timur.
"Halmahera Timur masih menghadapi tantangan besar di bidang sosial, terutama terkait angka kemiskinan dan stunting yang masih cukup tinggi. Namun kami optimis, dengan semangat kolaborasi dan kerja nyata, problem sosial ini akan bisa diatasi dengan baik,"tandasnya.(*)
Penyambutan tersebut, Ubaid menceritakan usia Kabupaten Halmahera Timur saat ini yang ke-22 tahun 2025.
Perihal tersebut disampaikan Bupati Ubaid melalui sambutannya di Aul kantor Kejari Halmahera Timur, Selasa (4/11/2025).
Orang nomor satu Pemkab Halmahera Timur mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur, menyampaikan selamat datang kepada bapak dan Ibu pejabat baru kepala Kejari Halmahera Timur.
Sebelumnya Kepala Kejari Halmahera Timur dipimpin oleh Satria Irawan, kemudian dimutasi jabatannya ke tempat tugas yang baru, dan digantikan dengan Kepala Kejari yang baru Firdaus Affandi.
"Kami yakin, dengan kehadiran bapak di daerah ini, akan memberikan energi baru dalam memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum dan pemerintah daerah,"kata Ubaid dalam sambutannya.
Ubaid mengatakan, dengan penuh sukacita menerima bapak Kejari dan Ibu sebagai bagian dari masyarakat Halmahera Timur, sekaligus sebagai mitra strategis pemerintah daerah
Bupati dua periode ini menuturkan, Halmahera Timur merupakan daerah pemekaran tahun 2003, dan hingga saat ini telah berusia 22 tahun.
"Dalam rentang waktu tersebut, tentu masih banyak tantangan pembangunan yang kita hadapi bersama, yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor,"ujranya.
Sementara potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Pemerintah Daerah Halmahera Timur saat ini masih terus dilakukan peningkatan.
"Karena itu, akselerasi pembangunan di Halmahera Timur belum terlalu pesat, dan membutuhkan dukungan serta kerja sama dari semua pihak, termasuk jajaran Kejaksaan Negeri dan aparat penegak hukum lainnya,"terangnya.
Kabupaten Halmahera Timur terdiri atas 10 kecamatan dan 102 desa dengan jumlah penduduk sekitar 101.395 jiwa, yang dihuni oleh beragam etnis dan suku bangsa.
" Suku terbesar adalah suku Maba dan Buli, disusul oleh suku Tobelo, Jawa, serta berbagai suku lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Halmahera Timur adalah miniatur Indonesia, dengan segala keberagaman yang menjadi kekuatan sosial dan budaya kita bersama,"bebernya.
"Kami sangat berharap adanya sinergi, kerja sama, dan kolaborasi dari seluruh komponen, baik dari jajaran Kejaksaan, Kepolisian, maupun unsur pemerintah dan masyarakat,"harapnya.
Ubaid bilang saat ini tantangan bukan terletak pada kondisi wilayah, namun bagaimana kita bersama-sama mengeksekusi program dan pembangunan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Halmahera Timur.
"Halmahera Timur masih menghadapi tantangan besar di bidang sosial, terutama terkait angka kemiskinan dan stunting yang masih cukup tinggi. Namun kami optimis, dengan semangat kolaborasi dan kerja nyata, problem sosial ini akan bisa diatasi dengan baik,"tandasnya.(*)